usah langirkan sendu di bibir
sungguh esok tetap menjanjikan
bahagia bersimpuh di laman
terjawabkah rindu diujong sendu
bilamana sekepal hati membunga malu
betapa amat payah
menafsir siul takdir di jendela waktu
sepantasnya disambut sahaja dengan redha
menginap damai di sajadah taqwa
menghitung segala daki dosa yang lekat di kening
memecah hening airmata salju menitis di malam bening
betapa begitu getir menginjak kerikil sepanjang perjalanan
santapan duka terhidang di atas dulang pengalaman...
No comments:
Post a Comment